Hakikat Pembelajaran Fisika (Part-1)
Belajar
dan pebelajaran merupakan konsep dasar dalam pendidikan. (Haryoto, dkk., 2010: 1). Menurut kamus besar
bahasa Indonesia, secara estimologi belajar memiliki arti “berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu”. Belajar merupakan proses pencapaian pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Secara keseluruhan, belajar merupakan proses
berkesinambungan tiada henti yang dilakukan seseorang sejak lahir sampai akhir
hayat. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal ini juga merupakan
manifestasi dari slogan dalam bidang pendidikan yaitu pendidikan sepanjang
hayat (long life education).
Fisika
merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam, yang merupakan cabang
pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Berdasarkan hakekatnya, fisika
merupakan bidang ilmu yang tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga
merupakan serangkaian proses ilmiah untuk memperoleh fakta tersebut. Hal ini
mengindikasikan bahwa untuk belajar fisika tidak hanya dilakukan dengan
menghafal tetapi juga melalui suatu prosedur ilmiah.
Pada
standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam biang fisika,
pendidikan fisika diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Proses
pebelajarn fisika yang diajarkan disekolah adalah siswa diarahkan untuk inkuiri
dan berbuat melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Pembelajaran fisika yang dilakukan secara inkuiri mampu menumbuhkan kemampuan
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya melalui
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Pembelajaran
fisika melibatkan siswa dalam penyelidikan yang beorientasi inkuiri, dengan
interaksi antara siswa dengan guru dan siswa lainnya. Siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan ilmiah yang ditemukannya
dalam berbagai sumber, siswa menerapkan materi fisika untuk mengajukan
pertanyaan, siswa menggunakan pengetahuannya dalam pemecahan masalah,
perencanaan, membuat keputusan, diskusi kelompok, dan siswa memperoleh asessmen
yang konsisten dengan suatu pendekatan aktif untuk belajar (NRC, 1996:20;
Haryoto, dkk., 2010: 5). Pembelajaran fisika seperti inilah yang nantinya
merubah pebelajaran yang sebelumnya berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran fisika yang berpusat pada
siswa (student centered) sehingga
siswa berkembang keterampialn sosialnya, menjadi aktif, mandiri dan mampu
mengembangkan pola berpikir siswa dalam pemecahan masalah.
Demikian dulu pengantar tulisan admin tentang bagaimana belajar fisika, pada kesempatan berikutnya admin akan jelaskan kupas tuntas secara akurat, bagaimana pembelajaran fisika tersebut. Intinya, belajar fisika itu menyenangkan, tunggu artikel berikutmnya "Hakikat Pembelajaran Fisika Part-2"!
- semoga bermanfaat -
0 komentar :
Post a Comment