|
( Model Pembelajaran Kooperatif ) |
aksamayasa.blogspot.com
- Selamat datang kembali shabat blogger, pada kesempatan ini saya akan berbagi
informasi tentang model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe
Group Investigation (GI).
Seperti yang
kita tahu, bahwa sebagai seorang guru harus mampu memberikan pembelajaran yang tepat bagi peserta didik/siswa. Salah satu caranya adalah dengan memilih model
pembelajaran yang yang sesuai dengan keadaan/kondisi peserta didik, bahan
pelajaran, dan materi yang akan diberikan, beserta sumber-sumber belajar yang
akan digunakan sehingga dengan model pembelajaran yang digunakan maka
pembelajaran menjadi efektif.
Model pembelajaran sendiri merupakan suatu perencanaan yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan proses pembelajaran di kelas. Jadi model
pembelajaran sendiri merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Untuk itu, guru sebagai pendidik harus mampu memilih suatu model
pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan konsep konstruktivistik yang
mampu meningkatkan peran serta siswa dalam proses pembelajaran.
|
( Bekerja Kelompok ) |
Salah satu model pembelajaran yang bersifat konstruktifistik adalah model pembelajaran Kooperatif (cooperative learning). Model pembelajaran kooperatif sendiri banyak sekali jenisnya, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).
A. Pengertian model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)
Slavin (2009) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) merupakan suatu tipe seting pembelajaran kooperatif di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil dengan
menggunakan kooperatif inkuiri, diskusi kelompok, perencanaan maupun proyek kooperatif, kemudian siswa mempresentasikan temuannya di seluruh kelas. Berdasarkan pernyataan ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe GI menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses berkelompok.
B. Tahapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)
Secara terperinci, langkah-langkah dalam
model GI dapat dijabarkan sebagai berikut (Slavin,
2009).
1.
Tahap grouping, yang merupakan tahap mengindentifikasi topik yang akan
diinvestigasi serta membagi siswa ke dalam kelompok investigasi, dengan jumlah
anggota tiap-tiap kelompok 2-6 orang. Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan
sebagai berikut.
a.
Siswa mengamati sumber, memilih
topik, dan merumuskan kategori-kategori topik permasalahan.
b.
Siswa bergabung pada
kelompok-kelompok belajar berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik
untuk diselidiki.
c.
Guru membatasi jumlah anggota masing-masing
kelompok antara 3-4 orang berdasarkan keterampilan dan heterogenitas.
2.
Tahap planning, yaitu tahap perencanaan tugas-tugas pembelajaran. Pada
tahap ini seluruh siswa bersama-sama merencanakan tentang berbagai hal, yaitu:
a.
apa yang mereka pelajari?
b.
bagaimana mereka belajar?
c.
siapa dan melakukan apa?
d.
untuk tujuan apa mereka penyelidiki
topik tersebut?
3.
Tahap investigation, yaitu tahap pelaksanaan proyek investigasi siswa.
Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a.
Siswa mengumpulkan
informasi-informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan terkait dengan
permasalahan-permasalahan yang diselidiki.
b.
Masing-masing kelompok memberikan
masukan pada setiap kegiatan kelompok.
c.
Siswa saling bertukar, berdiskusi,
mengklarifikasi, dan mempersatukan ide dan pendapat.
4.
Tahap organizing, yaitu tahap persiapan laporan akhir. Kegiatan yang
dilakukan siswa adalah sebagai berikut.
a.
Setiap anggota kelompok menentukan
pesan-pesan penting dalam proyeknya masing-masing.
b.
Setiap anggota kelompok merencanakan
apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana akan mempresentasikannya.
c.
Setiap wakil dari masing-masing
kelompok membentuk panitia diskusi kelas (menentukan siswa sebagai pemimpin,
moderator, notulis) dalam presentasi investigasi.
5.
Tahap presenting, yang merupakan tahap penyajian laporan akhir. Pada
tahap ini, siswa melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a.
Penyajian kelompok pada keseluruhan
kelas dalam berbagai variasi bentuk
penyajian.
b.
Kelompok yang tidak sebagai penyaji
terlibat secara aktif sebagai pendengar (audiens).
c.
Audiens mengevaluasi,
mengklarifikasi, dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang
disajikan.
6.
Tahap evaluating, yaitu penskoran proses kerja dan hasil proyek siswa.
Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a.
Siswa menggabungkan masukan-masukan
tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan tentang
pengalaman-pengalaman afekifnya.
b.
Guru dan siswa berkolaborasi,
mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c.
Penilaian kompetensi berpikir
haruslah mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.