Breaking News
Loading...
Monday 18 January 2016

Pembelajaran Fisika (Part-2)

Gambar Siswa Belajar Fisika
A. Hakikat Pembelajaran
Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran, mengemukakan bahwa pembelajaran berarti meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan keterampilan siswa, sedangkan  Mulyasa dalam bukunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, mengemukakan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.  Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan keterampilan siswa.
B. Hakikat Pembelajaran Fisika
Pembelajaran fisika merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pemebelajaran sains. Hardayanto menyatakan bahwa pembelajaran sains memiliki paling tidak dua dimensi, yakni belajar materi sains dan bagaimana melakukan kegiatan sains.  Dalam mempelajari fisika, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami konsep-konsep sains, tetapi juga dituntut untuk melakukan kegiatan sains, sehingga pembelajaran sains menjadi lebih aplikatif dan bermakna bagi siswa.  Siswa tidak hanya sekedar menghafal rumus-rumus serta pengertian dasar, tetapi siswa dituntut untuk dapat menggunakan konsep-konsep dan rumus-rumus itu dalam penyelesaian  masalah yang bersifat aplikatif atau siswa mampu mengorganisasi semua konsep dan hukum-hukum fisika yang diterimanya dalam rangka pemecahan suatu masalah.
Adapun factor penting untuk membuat pembelajaran fisika menjadi lebih menarik dan menghasilkan prestasi siswa yang tinggi adalah melibatkan siswa secara aktif dalam mengamati dan mengoperasikan alat atau berlatih menggunakan obyek konkrit sebagai bagian dari pelajaran.
Dengan pemahaman fisika yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, maka dalam penerapannya seharusnya tidak hanya menyajikan fakta-fakta dan informasi tentang fisika, tetapi juga bagaimana proses memperoleh informasi fisika.  Dengan demikian, guru  dalam proses belajar mengajar berkewajiban menciptakan lingkungan belajar yang dapat menumbuhkan nilai-nilai yang sama dengan nilai-nilai yang membimbing praktek fisikawan.  
Hal-hal yang harus dimunculkan terkait dengan nilai-nilai praktek fisikawan, antara lain : (1) Adanya kesempatan memunculkan ide-ide, metode-metode, jawaban-jawaban maupun penyelesaian alternative, (2) Adanya dorongan untuk mengidentifikasi dan kemudian memecahkan masalah, (3) Pemberian kesempatan untuk berbeda pendapat.

Pengalaman atau mengalami sendiri mempunyai nilai yang sangat tinggi dalam proses belajar (Wartono).  Pengalaman atau mengalami sendiri dalam pembelajaran fisika tertuang dalam kegiatan praktikum.  Berpraktikum  dapat diartikan  sebagai keterampilan  untuk mengadakan pengujian  terhadap ide-ide yang bersumber fakta, konsep dan ilmu pengetahuan sehingga dapat memperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu.  Sehingga kegiatan praktikum merupakan pembuktian suatu teori.  Melalui kegiatan praktikum fisikawan dapat mengetahui apakah idea tau gagasannya benar atau salah.  Didalam kegiatan praktikum terdapat keterampilan-keterampilan ilmiah yang dibutuhkan dalam pembelajaran fisika, keterampilan yang dimaksud antara lain keterampilan dalam mengendalikan suatu variable, melakukan kecermatan dan mengembangkan kemampuan mengamati.

0 komentar :

Post a Comment

Back To Top