Breaking News
Loading...
Friday 15 January 2016

Pendekatan Proses dalam SAINS

Gambar Siswa Percobaan di Laboratorium

Pada pembahasan sebelumnya dinyatakan bahwa Sains (IPA) mencakup dua hal, yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses. IPA sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip IPA. IPA sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuan (saintis). Keterampilan-keterampilan inilah yang disebut sebagai keterampilan proses IPA, sedangkan sikap-sikap yang dimiliki ilmuan disebut sebagai sikap ilmiah.
Untuk bidang IPA disarankan agar menerapkan keterampilan proses. Alasan-alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan keterampilan proses IPA dalam kegiatan pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut.
ü  Pertama: perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.
ü  Kedua: anak-anak mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak  jika disertai dengan contoh-contoh konkrit.
ü  Ketiga: anak perlu dilatih untuk selalu bertanya, berpikir kritis, kreatif, dan mengusahakan kmungkinan jawaban terhadap suatu masalah karena semua konsep yang ditemukan melalui penyelidikan ilmiah masih tetap terbuka untuk dipertanyakan atau diperbaiki.
ü  Keempat: proses belajar mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.
Untuk dapat memiliki keterampilan proses tertentu, siswa harus melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, antara lain sebagai berikut.
v  Mengamati
Siswa harus menggunakan sebanyak mungkin indranya, yaitu melihat, mendengar, merasakan sehingga mampu mencari kesamaan dan perbedaan.
v  Menafsirkan Pengamatan
Untuk dapat menafsirkan pengamatan siswa harus mencatat setiap pengamatan secara terpisah.
v  Meramalkan
Siswa dapat mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamatinya.
v  Menggunakan Alat dan Bahan
Siswa harus menggunakan betul alat serta bahan itu agar dapat memperoleh pengalaman langsung. Selain itu siswa harus pula mengetahui mengapa da bagaimana menggunakan alat dan bahan itu.
v  Menerapkan Konsep
Siswa dapat menggunakan konsep yang telah dipelajarinya dalam situasi baru, atau menerapkan konsep itu pada pengalaman-pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi (menyusun hipotesis).
v  Merencanakan Penelitian
Siswa harus dapat menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Selanjutnya siswa harus dapat menentukan variabel-variabel, apa yang akan diamati, diukur, atau ditulis, menentukan cara-cara dan langkah kerja, dan dapat pula menentukanan bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan tersebut.
v  Berkomunikasi
Siswa harus dapat menysusn dan menyampaikan laporan tentang kegiatan yang telah dilakukannya secara sistematis dan jelas. Siswa juga harus dapat menjelaskan hasil penelitiannya atau percobaannya dan mendiskusikannya. Selain itu siswa bisa menggambarkan data yang diperolwhnya dengan grafik, tabel, atau diagram.
v  Mengajukan Pertanyaan
Keterampilan ini dapat diperoleh siswa dengan mengajukan pertanyaan apa, bagaimana, atau mengapa, pertanyaan untuk m eminta penjelasan atau pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis.


Dalam menggunakan pendekatan keterampilan proses IPA ada beberapa hal yang perlu diingat, antara lain sebagai berikut.
1.      Keterampilan-ketrampilan proses IPA bersama-sama dikembangkan dengan fakta-fakta, dan konsep-konsep serta prinsip-prinsip.
2.      Keterampilan-keterampilan yang sudah dijelaskan di atas tidak perlu merupakan suatu urutan yang harus diikuti dalam mengajarkan IPA.
3.      Setiap pendekatan atau metode mengajar yang diterapkan dalam pendidikan IPA dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses IPA itu. Jumlah dan macam keterampilan proses IPA beserta sub keterampilan prosesnya tidak perlu sama untuk setiap metode atau pendekatan mengajar yang digunakan asal sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan materi yang diajarkan.
4.      Untuk mengembangkan keterampilan proses IPA, kmungkinan terbanyak dilkukan metode-metode memecahkan masalah atau pendekatan inkuiri bebas bukan dengan metode ceramah.
5.      Dalam satu semester sebaiknya seluruh keterampilan proses IPA beserta semua sub keterampilan prosesnya hendaknya pernah dikembangkan dan tersebar pada seluruh materi yang harus diajarkan dalam satu satuan waktu itu.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses IPA adalah sebagai berikut.
1.      Menentukan kelas dan satuan waktu untuk membuat perencanaan pembelajaran.
2.      Menentukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip IPA yang akan diajarkan.
3.      Mengurutkan semua keterampilan proses IPA serta sub keterampilan proses IPA yang menyertainya.
4.      Menetukan metode atau pendekatan mengajar yang akan digunakan untuk mengajarkan setiap konsep atau prinsip IPA yang telah ditetapkan.
5.      Menentukan keterampilan proses/sub keterampilan proses IPA yang akan dikembangkan untuk setiap konsep atau prinsip yang akan diajarkan dengan metode yang telah ditetapkan.
6.      Menyusun persiapan mengajar untuk setiap konsep atau prinsip IPA.

Keterampilan proses IPA adalah keterampilan intelektual. Gagne berpendapat bahwa dengan mengembangkan keterampilan proses IPA membuat siswa kreatif, siswa akan mampu mempelajari IPA ditingkat yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat. 


Baca juga:

0 komentar :

Post a Comment

Back To Top