Model Pembelajaran Konvensional
Proses pembelajaran di kelas tentunya sangat menentukan sekali dalam mencapai tujuan dimana materi yang diberikan oleh guru mampu dipahami oleh siswa. Tetapi kadang pembelajaran yang masih berpijak pada guru sebagai pusat pembelajaran (Teacher Centered), dimana masih mengandalkan bahwa gurulah sebaigai pusat segala sumber infoemasi / ilmu.
Berikut ini, admin akan memberikan ulasan tentang pembelajaran Konvensional, dimana pemeblajaran yang masih bersifat teacher centered.
Model pembelajaran konvensional mengacu pada psikologi behavioristik, di mana guru berperan sebagai pusat informasi (teacher centered). Skinner dalam bukunya, menyatakan tentang teori psikologi behavioristik, siswa dipandang sebagai komponen pasif dalam pembelajaran, memerlukan motivasi luar dan dipengaruhi oleh reinforcement.
Berikut ini, admin akan memberikan ulasan tentang pembelajaran Konvensional, dimana pemeblajaran yang masih bersifat teacher centered.
Model pembelajaran konvensional mengacu pada psikologi behavioristik, di mana guru berperan sebagai pusat informasi (teacher centered). Skinner dalam bukunya, menyatakan tentang teori psikologi behavioristik, siswa dipandang sebagai komponen pasif dalam pembelajaran, memerlukan motivasi luar dan dipengaruhi oleh reinforcement.
Pembelajaran konvensional adalah
salah satu model pembelajaran yang hanya memusatkan pada metode pembelajaran
ceramah. Pada model pembelajaran ini, siswa diharuskan untuk menghafal materi
yang diberikan oleh guru dan tidak untuk menghubungkan materi tersebut dengan
keadaan sekarang sesuai dengan kehidupan nyata siswa dalam kehidupan
sehari-hari
(kontekstual).
Siswa
pada pembelajaran tradisional jarang didorong untuk menyelesaikan permasalahan
nyata melalui penerapan konsep-konsep dan fakta yang mereka pelajari.
Pembelajaran pemecahan masalah secara konvensional umumnya menekankan well-structured
problem, yang dipresentasikan secara jelas dengan semua informasi yang
diperlukan dan dengan algoritma yang tepat untuk memperoleh jawaban benar.
Menurut Sadia et al., ciri pembelajaran sains tradisional,
yaitu (1) konsep-konsep diperoleh dari buku teks, (2) menggunakan laboratorium
dan aktivitas yang disarankan dalam buku pelajaran, (3) keterlibatan siswa
kurang aktif, karena informasi biasanya telah disediakan guru atau ada dalam
LKS, (4) pernyataan pentingnya informasi berasal dari guru, (5) siswa
berkonsentrasi pada masalah yang disiapkan oleh guru, dan (6) sains dipelajari
disekitar dinding kelas, sebagai bagian dari kurikulum.
Suryobroto menyatakan langkah-langkah dari model pembelajaran konvensional, yaitu (1) apersepsi
oleh guru,
(2) penyajian
informasi,
(3) ilustrasi dan
contoh soal,
(4) latihan soal, (5) umpan balik, dan
(6) evaluasi.
Baca juga: Teori Belajar Konstruktivisme
Baca juga: Teori Belajar Konstruktivisme
0 komentar :
Post a Comment