Pembelajaran Fisika (Part-2)
Gambar Siswa Belajar Fisika |
A. Hakikat Pembelajaran
Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya yang berjudul Belajar dan
Pembelajaran, mengemukakan bahwa pembelajaran berarti meningkatkan
kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan keterampilan siswa, sedangkan Mulyasa dalam bukunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
mengemukakan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara
siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih baik. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya
untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan keterampilan
siswa.
B. Hakikat Pembelajaran Fisika
Pembelajaran fisika merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pemebelajaran sains. Hardayanto menyatakan bahwa pembelajaran sains memiliki paling tidak dua dimensi, yakni belajar materi sains dan bagaimana melakukan kegiatan sains. Dalam mempelajari fisika, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami konsep-konsep sains, tetapi juga dituntut untuk melakukan kegiatan sains, sehingga pembelajaran sains menjadi lebih aplikatif dan bermakna bagi siswa. Siswa tidak hanya sekedar menghafal rumus-rumus serta pengertian dasar, tetapi siswa dituntut untuk dapat menggunakan konsep-konsep dan rumus-rumus itu dalam penyelesaian masalah yang bersifat aplikatif atau siswa mampu mengorganisasi semua konsep dan hukum-hukum fisika yang diterimanya dalam rangka pemecahan suatu masalah.
Pembelajaran fisika merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pemebelajaran sains. Hardayanto menyatakan bahwa pembelajaran sains memiliki paling tidak dua dimensi, yakni belajar materi sains dan bagaimana melakukan kegiatan sains. Dalam mempelajari fisika, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami konsep-konsep sains, tetapi juga dituntut untuk melakukan kegiatan sains, sehingga pembelajaran sains menjadi lebih aplikatif dan bermakna bagi siswa. Siswa tidak hanya sekedar menghafal rumus-rumus serta pengertian dasar, tetapi siswa dituntut untuk dapat menggunakan konsep-konsep dan rumus-rumus itu dalam penyelesaian masalah yang bersifat aplikatif atau siswa mampu mengorganisasi semua konsep dan hukum-hukum fisika yang diterimanya dalam rangka pemecahan suatu masalah.
Adapun factor penting untuk membuat
pembelajaran fisika menjadi lebih menarik dan menghasilkan prestasi siswa yang
tinggi adalah melibatkan siswa secara aktif dalam mengamati dan mengoperasikan
alat atau berlatih menggunakan obyek konkrit sebagai bagian dari pelajaran.
Dengan pemahaman fisika yang melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran, maka dalam penerapannya seharusnya tidak hanya menyajikan
fakta-fakta dan informasi tentang fisika, tetapi juga bagaimana proses
memperoleh informasi fisika. Dengan
demikian, guru dalam proses belajar
mengajar berkewajiban menciptakan lingkungan belajar yang dapat menumbuhkan
nilai-nilai yang sama dengan nilai-nilai yang membimbing praktek
fisikawan.
Hal-hal yang harus dimunculkan terkait dengan nilai-nilai praktek fisikawan, antara lain : (1) Adanya kesempatan memunculkan ide-ide, metode-metode, jawaban-jawaban maupun penyelesaian alternative, (2) Adanya dorongan untuk mengidentifikasi dan kemudian memecahkan masalah, (3) Pemberian kesempatan untuk berbeda pendapat.
Hal-hal yang harus dimunculkan terkait dengan nilai-nilai praktek fisikawan, antara lain : (1) Adanya kesempatan memunculkan ide-ide, metode-metode, jawaban-jawaban maupun penyelesaian alternative, (2) Adanya dorongan untuk mengidentifikasi dan kemudian memecahkan masalah, (3) Pemberian kesempatan untuk berbeda pendapat.
Pengalaman atau mengalami sendiri mempunyai nilai yang sangat tinggi
dalam proses belajar (Wartono).
Pengalaman atau mengalami sendiri dalam pembelajaran fisika tertuang
dalam kegiatan praktikum.
Berpraktikum dapat diartikan sebagai keterampilan untuk mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang bersumber fakta, konsep
dan ilmu pengetahuan sehingga dapat memperoleh informasi yang menerima atau
menolak ide-ide itu. Sehingga kegiatan
praktikum merupakan pembuktian suatu teori.
Melalui kegiatan praktikum fisikawan dapat mengetahui apakah idea tau
gagasannya benar atau salah. Didalam
kegiatan praktikum terdapat keterampilan-keterampilan ilmiah yang dibutuhkan
dalam pembelajaran fisika, keterampilan yang dimaksud antara lain keterampilan
dalam mengendalikan suatu variable, melakukan kecermatan dan mengembangkan
kemampuan mengamati.
Baja Juga: Hakikat Pembelajaran Fisika (Part-1)
0 komentar :
Post a Comment