Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
SEJARAH
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DARI ZAMAN PRA YUNANI KUNO SAMPAI ZAMAN
KONTENPORER
1.
Zaman Pra-Yunani Kuno (abad XV –VII SM)
Berkisar antara empat
juta tahun sampai dua puluh ribu tahun SM, disebut sebagai zaman batu, karena pada masa itu manusia masih
menggunakan batu sebagai peralatan. Selanjutnya pada abad ke XV sampai VI SM,
manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk berbagai peralatan, dimana
besi merupakan bahan yang pertama kali digunakan di Irak (Brouwer, 1982 : 6).
Pada abad ke VI SM di Yunani lahirlah filsafat, disebut the greek miracle yang artinya suatu peristiwa yang ajaib. Beberapa
faktor yang mendahului lahirnya filsafat di Yunani, yaitu:
a)
Mitologi
bangsa Yunani ,
b)
Kesusastraan
Yunani ,dan
c)
Pengaruh
ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno.
Selain itu, terdapat lima kemampuan yang
menanadai zaman pra-Yunani Kuno yaitu sebagai berikut:
a)
Know how dalam
kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman,
b)
Pengetahuan
yang berdasarkan pengalaman yang diterima dengan sikap receptive mind,
c)
Kemampuan
menemukan abjad dan system bilangan alam,
d)
Kemampuan
menulis, menghitung dan menyususun kalender yang didasarkan atas sintesa
terhadap hasil abstraksi yang dilakukan, dan
e)
Kemampuan
meramal suatu peristiwa yang sebelumnya yang pernah terjadi.
2.
Zaman Yunani Kuno (abad VII-II SM)
Zaman Yunani Kuno merupakan zaman
keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Selanjutnya tumbuhlah sikap kritis yang
menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir yang terkenal dan sikap
kritis ini lah yang menjadikan cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern
yaitu sikap an inquiring (suatu sikap
yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)
Beberapa tokoh filsuf yang terkenal
pada masa ini ialah:
1)
Thales (625-548 SM)
Pada
zaman ini, Thales mengemukakan bahwa arkhe
(asal alam semesta) adalah air karena tidak ada kehidupan tanpa air.
Terdapat tiga alasan munculnya arkhe yaitu
sebagai berikut:
a)
Pertanyaan
yang signifikan,
b)
Munculnya
konsep tentang perkembangan, evolusi dan genensis, dan
c)
Munculnya
pertanyaan dari masyarakat intelektual yang berfikir lebih maju.
2)
Phytagoras (580-500
SM),
Pada
zaman ini, Phytagoras telah mengatakan bahwa bumi itu bundar dan tidak datar
dan pada saat itu juga beliau telah membentuk lembaga pendidikan yang dikenal
dengan sebutan Phytagoras Society.
3)
Socrates (470-399 SM),
Yang terkenal
pada masa ini ialah metode yang diajukan oleh Socrates yaitu metode Maleutike Tekhne (ilmu kebidanan)
yaitu suatu metode dialektika untuk melahirkan kebenaran.
4)
Democritus (460-370 SM)
Democristus
dikenal sebagai Bapak Atom karena jasanya
yang telah memperkenalkan konsep atom. Akibat dari pemikirannya itu mengenai
atom maka lahirlah lima sifat yang terkandung pemikiran beliau yaitu:
a)
Konsep
materialistis-monistik yaitu atom merupakan
sekedar materi yang tidak didampingi apapun karena disekelilingnya hampa.
b)
Konsep
dinamika perkembangan yaitusegala sesuatu
selalu berada dalam keadaan bergerak sehingga berlaku prinsip dinamika.
c)
Konsep
murni alamiah yaitu pergerakan atom itu bersifat
intrinsic, primer, tanpa sebab, dan tidak dipengaruh oleh sesuatu diluar
dirinya.
5)
Plato (427-347 SM)
Beliau merupakan
filsuf yang pertama kali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan mempertentangkannya dengan becoming (menjadi). Dimana tujuannya ialah sebagai cara untuk
mencari dasar kebenaran pengetahuan, dan disamping itu beliau juga disebuit
sebagai seorang eksponen rasionalisme dan
eksponen idealism.
6)
Aristoteles (384-322
SM)
Tiga bidang
ajaran Aristoteles yaitu sebagai berikut:
a)
Metafisika
Metafisika
adalah studi tentang being as being (ada
sebagai ada). Dimana yang dimaksud being ialah
mencakup segala sesuatu, dan didalam ilmu pengetahuan mempelajari sesuatu hal
yang memiliki karakteristik tertentu.
b)
Logika
Logika
Aristoteles didasarkan atas syllogisme
(susunan pikir) yang terdiri atas tiga pernyataan yaitu:
v Premis
mayor yaitu pernyataan pertama
yang mengemukakan hal umum yang telah diakui kebenarannya,
v Premis
minor yaitu pernyataan kedua yang bersifat khusus
dan lebih kecil lingkupnya daripada premis
mayor,
v Konklusi yaitu
kesimpulan yang ditarik berdasarkan kedua premis tersebut yaitu premis mayor dan minor.
c)
Biologi
Dalam
bidang ini, Aristoteles melakukan observasi terhadap telur ayam sampai
terbentuknya kepala ayam dan melakukan pemeriksaan anatomi badan hewan dimana
yang menjadi prioritas ialah aspek observasi
sebagai suatu sarana untuk
membuktikan kebenaran sesuatu hal terutama dalam ilmu empiric.
3.
Zaman
Pertengahan/Middle Age (abad II-XIV M)
Zaman ini ditandai
dengan tampilnya pada theolog di
lapangan ilmu pengetahuan, dimana para ilmuan tersebut hampir semua adalah para
theolog, sehingga aktivitas ilmiah
terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa
itu adalah ancilla theologia yang artinya abdi agama.
Antara tahun 600-700 M
yang menjadi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada diperadapan dunia Islam
seperti dibidang ilmu kedokteran dan ilmu alam. Adapun tiga bidang sumbangan
sarjana Islam yaitu :
a)
Menerjemahkan
peninggalan bangsa Yunani dan menyebar luaskannya sedemikian rupa sehingga
dapat dikenal dunia Barat seperti sekarang ini.
b)
Memperluas
pengamatan dalam lapangan ilmu kedoteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia,
ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan.
c)
Menegaskan
system decimal dan dasar-dasar aljabar.
Zaman Pertengahan (31 SM-628 M)
Pada zaman pertengahan oleh para ilmuwan sering dinamakan Abad Kegelapan (Sardiman
, 1996: 76). Hal ini disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada
sejak zaman Yunani-Romawi menjadi terhenti di Eropa. Pada waktu itu agama
Kristen berkembang di Eropa. Kekuasaan gereja begitu dominan dan sangat
menentukan kehidupan di Eropa. Semua kehidupan harus diatur dengan doktrin
gereja atau hukum dan ketentuan Tuhan. Gereja tidak memberikan kebebasan
berpikir. Hal ini telah menyebabkan kemunduran bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
4.
Zaman Renaissance
Renaissance ditandai
sebagai era kebangitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama.
Pada zaman ini manusia disebut sebagai animal
rationale karena pemikiran manusia pada masa ini sudah bebas dan
berkembang. Sehingga banyak penemuan-penemuan ilmu modern yang sudah dirintis
oleh tokoh-tokoh ilmuan seperti berikut ini:
a)
Roger Bacon
(1214-1294)
Menurut
beliau bahwa pengalaman (empirik)
menjadi landasan utama diawal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan.
b)
Copernicus
(1473-1543)
Menurut
beliau bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari sehingga matahari
menjadi pusat (heliosentrisisme)
c)
Tyco Brahe
(1546-1601)
Berdasarkan
penemuan bintang supernova oleh Brahe, maka telah menggugurkan pandangan bahwa
angkasa tidak akan berubah sepanjang masa dan bentuknya akan tetap abadi.
Penemuan ini juga membuktikan bahwa benda-benda angkasa tidakan menempel pada
crytaline spheres, tetapi datang dari tempat yang sebelumnya tidak dapat
dilihat untuk kemudian menghilang lagi.
d)
Johanes
Kepler (1571 – 1630)
Penelitiannya
menemukan tiga hukum tentang gerak benda angkasa, yaitu :
1.
Orbit
planet mengelilingi matahari berbentuk elips.
2.
Dalam waktu
yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang
yang luasnya sama.
3.
Jika jarak
rata-rata dua planet A da B dengan matahari adalah X dan Y, dengan waktu untuk
melintasi orbit masing-masing P dan Q, maka :
X3
: P2 = Y3 : Q2
e)
Galileo
Galilei (1564 – 1642).
Ia
berpendapat bahwa planet-planet tidak memancarkan cahaya sendiri, melainkan
memantulkan cahaya dari matahari.
5.
Zaman Modern
Zaman modern ditandai
dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Santoso(1977
: 65) perkembangan ilmu pengetahuan ada tiga sumber,yaitu (1) hubungan antara
kerajaan islam di semenanjung Iberia dengan negara francis, (2) Perang Salib,
(3) para pendeta/sarjana mengungsi ke italia atau ke Negara lain.
Tokoh tokoh pada zaman
modern, yaitu :
a.
Rene
Descartes (1596 – 1650)
Ia dikenal
sebagai Bapak Filsafat Modern. Ahli ilmu pasti ini menemukan bahwa system koordinat terdiri atas dua garis
lurus X dan Y dalam bidang datar, dimana garis X letaknya horizontal dan
disebut dengan sumbu X atau Axis. Sedangkan garis Y tegak lurus terhadap sumbu
X dan garis Y disebut dengan sumbu Y atau ordinat. Descartes juga memperkenalkan
metode berpikir deduktif logis yang umumnya diterapkan untuk ilmu alam. Dimana
metode berfikir tersebut yaitu :
1.
Tidak
menerima apapun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakini sendiri bahwa
itu benar.
2.
Memilah-milah
masalah menjadi bagian terkecil untuk mempermudah penyelesaian.
3.
Berfikir
runtut dengan mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk sampai
ke hal yang paling rumit.
4.
Perincian
yang lengkap dan pemeriksaan secara menyeluruh
b.
Isaac
Newton(1643 – 1727)
Dalam
penelitianya Newton menemukan teori gravitasi, perhitungan calculus, dan
optika.
c.
Charles
Darwin
Darwin
menyatakan bahwa perkembangan pada mahkluk hidup terjadi karena seleksi alam.
Beliau juga menemukan teori Struggle for
life (perjuangan Untuk hidup), yang menyatakan bahwa perjuangan untuk hidup
berlaku pada setiap kumpulan makhluk hidup yang sejenis karena meskipun
sejenis, namun tetap menampilkan kelainan-kelainan kecil.
d.
J.J
Thompson
Dalam
penelitianya tentang atom, beliau menemukan bahwa pada atom terdapat electron.
Sehingga ia berpendapat bahwa atom bukanlah materi yang terkecil.
6.
Zaman kontemporer
Zaman Kontemporer, pada
abad ke XX hingga sekarang, bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan
banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai
dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental
yang membentuk alam semesta.
Juga menunjukkan bahwa secara
historis hubungan antara fisika dengan flsafat terliht dalam dua cara. Pertama,
persuasi filosafis mengenai metode fisika, dan dalam interaksi antara pandangan
subtasional tentang fisika (misalnya: tentang materi, kuasa, konsep ruang, dan
waktu). Kedua, ajaran filsafat tradisional yang menjawab fenornena tentang
materi, kuasa, ruang, dan waktu.
Tokoh yang terkenal pada zaman ini adalah
Albert Einstain, yang menyatakan bahwa alam itu tidak terhingga besarnya dan
tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau bersifat
statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan materi. Namun
setelah ahli fisika Hubble mengadakan pengamatan dengan teropong terbesar
didunia yang menemukan alam semesta tidak statis, melainkan dinamis. Sehingga
teori Einstain mengenai kekekalan materi menjadi runtuh.
0 komentar :
Post a Comment