Warna dan Suhu Bintang
Bintang terbentuk
dari dua buah gas, yaitu gas Hidrogen dan Gas Helium yang mempunyai suhu yang
sangatlah panas, sehingga atom yang menyusun keduanya bergerak dengan sangat
cepat. Ketika atom-atom yang
bergerak cepat tersebut saling bertabrakan, atom-atom tersebut bergabung dan
terbentukalah atom yang lebih berat sehingga terciptalah sebuah ledakan energi.
Ledakan energi yang terdiri dari dari cahaya inilah yang membuat sebagian
bintang menampakan sinarnya.
Diperhatikan
bahwa cahaya bintang dengan lebih cermat
akan ternyata bahwa warna cahayanya berbeda-beda, ada yang bercahaya kemerahan,
seperti bintang Betelgeuse dan Antares, ada yang cahayanya kebiruan seperti
bintang Sirius dan bintang Vega, dan ada pula yang kekuningan seperti bintang
Alpa Centauri dan bintang Capella serta ada juga bercahaya keputihan seperti
bintang Procyon. Kita tidak dapat menyebutkan seberapa terangnya suatu bintang
hanya dengan memandangnya, karena bintang tersebut terletak pada jarak yang
sangat jauh. Sinar terang asli yang dikeluarkan bintang tersebut juga berbeda.
Jika suatu bintang terlihat redup, ini bisa diakibatkan karena letaknya yang
lebih jauh dari pada bintang yang terlihat terang.
Gambar ribuan bintang dengan warna yang
berbeda-beda
Secara
teori fisika, perbedaan warna cahaya yang dipancarkan oleh suatu benda yang
panas menandakan adanya perbedaan suhu dari benda-benda tersebut seperti halnya
dengan benda yang memijar dan memancarkan cahaya, bila suhunya rendah maka
radiasi yang dipancarkan berwarna kemerahan, dan bila suhunya tinggi maka
radiasi yang dipancarkan makin menguning dan bila suhunya cukup tinggi maka
cahaya yang dipancarkan berwarna putih dan kebiruan. Hubungan antara suhu benda
dan warna cahaya yang dipancarkan dapat dijelaskan dengan hukum radiasi.
Baca juga:
0 komentar :
Post a Comment